Tanah Surga....Katanya

Salman, cucu pejuang yang diajarkan nasionalisme oleh kakeknya

Rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri. Begitulah yang terjadi di daerah perbatasan Indonesia dengan Malaysia, tepatnya di Kalimantan Barat, lokasi dimana film Tanah Surga...Katanya ini digambarkan. Mengenai konflik Indonesia dengan Malaysia yang belum usai, film ini tidak membahas percecokan budaya, namun mengangkat makna sederhana itu.

Ketika banyak orang Indonesia yang menggantungkan hidupnya di negeri sebelah hingga pada akhirnya banyak WNI yang pindah kewarnegaraan. Pun miris melihat anak anak sekolah dasar tidak tahu lagu kebangsaan Indonesia dan tidak tahu bendera merah putih. Ditambah, mereka bahkan asing dengan rupiah, transaksi sehari hari menggunakan ringgit. Ini terjadi disana, di bagian dari negara kita, yang tak pernah tersentuh tangan tangan kita :(

Adalah Salman, cucu dari mantan seukarelwan Konfrontasi Indonesia Malaysia tahun 196 yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi bernama Hasyim. Salman kecil sudah dihadapkan dengan konflik batin bernuansa kebangsaan ketika ayahnya pindah menjadi warga Malaysia. Namun, berkat apa apa yang  sering diceritakan kakeknya, Salman tumbuh menjadi pribadi yang tertanam jiwa cinta Indonesia didalamnya.

Film ini penuh kritikan. Film ini penuh sindiran. Kritikan dan sindiran untuk menjadi lebih baik. Diseret  juga mengenai para sarjana muda yang enggan untul mengabdi di daerah tertinggal. Dikisahkan melalui penokohan perjuangan dokter muda dan guru dalam menjalankan tugasnya disana. Pun pemerintah yang memegang roda kendali negara ini ikut disindir.

Lantas, apakah film ini hanya sebatas sindiran dan kritikan saja kepada kita ? Apa yang bisa kita lakukan setelah melihat film ini ? #mirrortalk

0 komentar:

Posting Komentar

lets talk !

 
OH, GOOD DAY! © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Buy Dofollow Links! =) , Lastminutes and Ambien Side Effects