Ranah 3 Warna - Buku Kedua Trilogi Negeri 5 Menara

cover buku-taken from sadidadalila

Judul         : Ranah 3 Warna
Penerbit    : Gramedia Pustaka Utama
Penulis      : Ahmad Fuadi
Tebal        : xiii + 473 Halaman
Kategori    : Novel Islami
Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman, tinggalkan negerimu dan merantau ke negeri orang, merantaulah dan kau akan mendapat pengganti dari kerabat dan kawan, berlelah lelahlah dan manisnya hidup teraa setelah lelah berjuang - syair Imam Syafii dalam novel Ranah  3 Warna.

Dikisahkan  Alif, lulusan pondok pesantren yang bercita cita melanjukan kuliah di Teknik Penerbangan ITB dan ingin sekali ke Amerika. Bukan perkara sederhana untuk mewujudkan mimpi besarnya itu. Mulai dari  ujian penyetaraan ijazah SMA, belajar selama dua bulan mata pelajaran yang tidak diajarkan banyak di pesantrennya, kimia, fisika, biologi, dan kawan kawannya. Dilanjutkan dengan perjuangannya mengikuti UMPTN  yang memaksa Alif untuk menerima kenyataan bahwa ITB bukanlah pilihan tepat baginya mengingat kemampuannya dalam belajar eksak sangat minim.  Hubungan Internasional UNPAD pun akhirnya mengantarkan Alif ke bangku kuliah. Membuktikan ke orang orang yang memandangnya sebelah mata, bahwa lulusan pesantren cuma bisa jadi guru ngaji. Yap, berkat mantra andalannya yang diajarkan di pondok pesantren man jadda wajada, siapa yang bersungguh sungguh akan dipertemukan dengan kesuksesan.

Merantaulah  Alif ke Bandung meninggalkan tanah Minang. Kondisi ekonomi keluarganya yang sangat minim memaksa Alif untuk ekstra berhemat.Ujian kembali datang ketika ayahnya Alif meninggal. Alif harus menanggung ekonomi keluaragnya, amak dan adik adiknya. Kuliah pun terancam tidak teruskan. Untunglah Alif segera menyadarinya bahwa man jadda wajada saja tidak cukup, perlu ditambah man shabara zhafra, siapa yang bersabar akan beruntung. Dengan kepiawain Alif dalam menulis, Alif mampu bertahan hidup di Bandung dan mengirimkan uang  bulanan ke Minang. Tentu saja semuanya ini perlu proses yang panjang.Si hitam, sepatu hitam pemberian ayahnya sebelum meninggal, mengantarkan Alif ke negeri impiannya, Kanada, di benua Amerika. Sebelumnya juga sempat singgah di Yordania. Ranah 3 warna yang berbeda :  Indonesia, Kanada dan Yordania ;)

Novel ini memahamkan kepada pembaca bahwa impian, cita, cita, wajib dibela habis habisan walau keadaan kita benar benar mengalami kesusahan yang tak berkesudahan. Allah selalu bersama bersama orang yang sellau berusaha dan bersabar.

0 komentar:

Posting Komentar

lets talk !

 
OH, GOOD DAY! © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Buy Dofollow Links! =) , Lastminutes and Ambien Side Effects