kita yang mayoritas

Maybe, tanyakan hidup kepada mereka yang menjalani kebajikan, bukan mereka yang mengaku bijak #ehh.

Kenyamanan. Bisa saja menjadi tempat paling mematikan buatmu. Nyaman menjadi yang paling diinginkan, lalu nyaman melakukan hal serupa dengan banyak orang, karena kita mayoritas. Tidakkah pernah berpikir untuk sehari saja menjadi yang sendirian, dijauhi, dicaci, dilarang banyak hal, tidak diberi satu kata pun hal positif ?  Karena kita sudah terbiasa menjadi mayoritas.

Tidakkah kita lelah menjadi mayoritas? Mayoritas yang kadang menjadi penindas, melupakan, selalu minta dihargai, dan berhak mengkritik tapi haram dikritik?  Sekalipun kita bukan bagian dari ‘mereka’ yang mengaku mewakili kita, tidakkah kita bangun pagi dengan perasaan jengah namun apatis, hingga lupa untuk bersyukur dan merangkul yang berbeda? Kita disebut mayoritas karena ada yang minoritas, kita disebut paling banyak karena ada yang sedikit.

Kita yang mayoritas. Berpuasa, minta tak ada tempat makan yang buka | Bentuk penghargaan pada Ramadhan, ataukah pengakuan tak langsung atas pengendalian nafsu yang cetek?

Bukankah Muhammad yang telah dijamin lahir dan batin surganya yang tak ada tandingan mulianya pernah berucap : 

Aku akan menjadi seteru bagi kamu yang menyakiti ahlu zimmi (non-Muslim). Dan siapa yang aku menjadi seterunya, dia pasti kalah di hari akhir.” (Hadith riwayat Al-Khatib)

Selamat menempuh Ramadhan yang mulai semuanyaa :) :)

0 komentar:

Posting Komentar

lets talk !

 
OH, GOOD DAY! © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Buy Dofollow Links! =) , Lastminutes and Ambien Side Effects