Belajar Dari Pontianak, Kalimantan Barat

Kesempatan untuk belajar datang kembali, kali ini dari provinsi kalimantan barat, bumi khatulistiwa, kota pontianak. Ternyata, karya tulis yang dibuat disela kejenuhan menulis skripsi mendapat panggilan presentasi di ajang PIMFI (Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia-red) yang tahun ini diselenggarakan di Universitas Tanjungpura, Pontianak.  Sungguh, sepekan yang singkat dan bermanfaat, terimakasih pontinanak :)

Presentasi Karya Tulis

Inilah tugas utama kami selama mengikuti PIMFI, presentasi karya tulis.  Sebuah tanggung jawab yang besar karena inilah kompetisi karya tulis terakhir yang diikuti selama menyandang sebagai mahasiswa S1 Farmasi UGM. Pun dukungan dari dosen pembimbing yang luar biasa menambah besarnya tanggung jawab yang harus dibawa. Sujud syukur alhamdulilah, setelah menjalani berbagai macam proses mulai dari penulisan hingga latihan presentasi, tim saya bisa mendapatkan hasil yang optimal :)

Kami belajar, bahwa mahasiswa mempunyai kekuatan untuk menyalurkan opini dan gagasannya dengan berbagai cara. Bagi yang suka menulis, kompetisi seperti ini bisa dijadikan salah satu alternatif cara, selain itu  dengan  bisa juga menuliskan opininya melalui berbagai  media masa. wanna try ?

Seminar Internasional dan Workshop

Menarik, para delegasi PIMFI mendapat kesempatan mengikuti acara seminar internasional di hotel Aston Pontianak. Mengangkat tema herbal medicine, mendatangkan narasumber dari Cina dan Pak Pram, membeberkan apa bagaimana dan mengapa obat tradisional di Indonesia. Banyak PR yang harus dikerjakan untuk mengembangkan potensi ini. Bukan pejerkaan yang mudah, namun bukan juga pekerjaan yang mustahil. Herbal memang punya posisi tersendiri untuk menyokong dunia kesehatan Indonesia, bahkan dunia. Inilah tugas akademisi untuk berbondongbondong menstandarkan obat tradisional kita.

Selain itu, berbagai macam ilmu baru juga kami dapatkan karena ada workshop penulisan ilmiah dan worskhop PCE. Bagi mahasiswa farmasi sains industri seperi saya, konseling masih terdengar sangat asing. Dan inilah menjadi kesempatan untuk sedikit mengenal tentang konseling yang sedang menjadi trend terkini bagi para apoteker.

Explore Pontianak

Bagian paling seru adalah mengenal pontinak. Mulai dari budayanya, bahasanya, penduduknya, makanan khasnya dan semuanyaa. Perlu diketahui bahwa berada di pontianak seperti tidak berada di Indonesia, karena dimana mana akan bertemu dengan orang tionghoa atau orang cina. Yap, penduduk pontianak terdiri dari 3 etnis dominan yaitu Cina, Melayu dan Dayak yang hidup rukun berdampingan, salut ! Bahasanya pun berbeda beda, bahasa tionghoa, dayak dan melayu. Jangan heran jika disekeliling kita banyak bahasa aneh yang tidak kita mengerti, terutama bahasa cina -__- Etnis yang berbeda, agama pun beraneka ragam, pun juga budayanya. Semua berbeda namun semua menyatu, indah! ini yang paling berkesan.

Tempat wisata, tidak banyak memang. Tugu Khatulistiwa, ikon bumi khatulistiwa, tempat titik kulminasi matahari dimanan jika kita berdiri disana pada tanggal tertentu, kita tidak punya bayangan lho. Wajib dikunjungi jika berkunjung ke pontianak. Aloe vera center, dimana tanaman lidah buaya menjadi primadona. Uniknya, lidah buaya di pontianak dikembangkan menjadi berbagai macam makanan, bahkan rendang! Dan hebatnya, lidah buaya dikembangkan dengan kultur jaringan tanaman

Makanan khasnya mantap mantap euy, enak semunya. Tapi hati hati, di pontianak banyak makanan yang tidak halal mengingat disana ada berbagai macam etnis dominan tadi. Silahkan cicipi Cakue, Mie Tiaw, Bubur Pedas, Es Lidah Buaya dan semua olahan lidah buaya lainnya, Kerupuk Basah, Lempok Durian, Keripik Talas, Kerupuk Tenggiri dan semuanyaaa, wajib dicoba!

Panasnya kota pontianak bisa sampai 37 derajat celcius lho, disarankan banyak minum agar tidak dehidrasi. Ohya, coba minum air kapuas yang konon punya mitos, kita akan kembali kesana bila kita minum air kapuas hehee, Yaa, di pontianak banyak sungai besar yang mengalir, hal unik yang tidak ditemukan di pulau jawa. 

Dan masih banyak hal lain yang belum diceritakan,  sambung lain kali ya :) 

Terimakasih Allah, sudah mengijinkan kaki ini untuk melangkah lebih jauh dari biasanya... :)