Terpuruk tiada dalam kamusku
Selalu mencoba, punya harapan
Hari berlalu datang rintangan baru
Berikan senyuman semua tantangan
Atas kehendak dan kuasa Tuhan, Aam dilahirkan tanpa tangan layaknya manusia normal. Kakinya ia fungsikan sebagai tangan. Dan papan roda menjadi kaki yang setia menemaninya untuk berjalan kemanapun Aam pergi. Dikucilkan, sudah biasa baginya. Diremehkan, sudah kebal ia dengan perihal semacam itu. Sosok Aam kecil dikenal sebagai anak yang pendiem, minder dan cengeng karena Aam memang belum bisa menerima kekurangnya. Tangan tangan hebat di sekilingnyalah yang mengubah Aam menjadi pribadi yang luar biasa. Pribadi yang menginspirasi banyak orang. Senyum lebar yang tergambar jelas seminggu yang lalu menandakan bahwa Aam siap menghasilkan karya-karya hebat dibalik keterbatasanya.
Inilah sekilas tentang kamus hidupku
Jalan berliku takkan ciutkan nyaliku
Tidak ada satu sekolah biasa (non SLB) pun yang mau menerima Aam sebagai murid. Belasan sekolah memandang sebelah mata terhdapa Aam. Bagi yang menolaknya, Aam dianggap sebagai sosok yang menyusahkan dan merepotkan orang lain. Akan tetapi, Aam bisa membuktikan kepada semua orang. Karena jahitan tangan Aam (baca: kaki yang difungsikan sebagai tangan) lebih halus daripda jahitan tangan tangan siswa normal, Aam berhasil masuk ke sekolah orang orang normal.
Terpuruk tiada dalam kamusku
Selalu mencoba, punya harapan
Boleh saja kita kalah sesaat
Ambil hikmah untuk menang sepenuhnya
Terimakasih Aam, telah mengajarkan banyak hal dalam pertemuan singkat itu ;)
Ketika bertemu sosok Aam di Gathering beasiswa Semen Gresik @ Grand City Convex Surabaya
kamus hidupku – sheila on seven
inspirasi
BalasHapussepakat :D
BalasHapus:)
BalasHapusbahasan e meh podo dengan toko sebelah..
semua manusia sama, yang membedakan manusia di mata Allah adalah ibadahnya.. he
toko sebelah alamatnya dimana bang ??
BalasHapusmau mampir ni