Ada pelangi setelah hujan, begitulah saya memaknai masuknya saya sebagai salah satu dari 20 finalis Beat Blog Writing Contest yang diprakarsai VHRMedia. Pasalnya, beberapa waktu lalu saya kalah mengikuti lomba semacam ini dengan peserta yang hanya 100an orang saja dan hanya skala regional. Bandingkan dengan kompetisi ini, diikuti 1.100- an peserta dengan lingkup nasional.
Keikutsertaan dalam kompetisi ini berawal dari ketidaksengajaan menemukan informasi lomba ini ketika saya asik googling mencari data untuk melengkapai karya tulis yang juga bertemakan lingkungan. Sistem kebut satu- dua jam adalah metode yang saya gunakan untuk menggarap artikel berjudul 1001 Pohon Untuk Merapi ini.
17 Maret 2011, VHRMedia menyelenggarakan Offline/Network Gathering di Goethe Haus Jl. Sam Ratulangi No. 9-15 Menteng, Jakarta Pusat sebagai acara untuk pembeian penghargaan kepada 3 besar dan 17 finalis lainnya. Karena saya menghadiri agenda penting di Surabaya, maka kehadiran saya diwakili kakak (coba lihat foto, kakak saya yang mana ?)Artikel 20 finalis ini akan dibukukan dalam buku bertajuk Blogger Bicara Lingkungan. Dan 20 finalis ini juga akan mengikuti acara Report Form The Field di Kampung 99 Pepohonan, Depok, Jawa Barat pada April nanti.
Walaupun tidak menjadi tiga besar, tidak ada sedikitpun rasa kecewa yang saya rasakan. Menjadi 20 finalis sudah menjadi kebanggan tersendiri bagi saya. Bukan karena hadiah-nya, melainkan karena bisa mencurahkan pemikiram saya untuk memperbaiki lingkungan melalui sebuah blog amatir ini dan tulisan saya ini diseleksi oleh juri juri hebat bernama Happy Salma (model, pemain film, sinetron, aktivis lingkungan dan teater), FX Rudy Gunawan (penulis cerpen, esai, dan novel dan pemimpin redaksi Voice of Human Rights News Centre) dan IGG Maha Adi (direktur eksekutif Society of Environmental Journalists, wartawan National Geographic).
Mari bersama sama melestarikan lingkungan kita ;)
Terimakasih buat Qisty atas foto-fotonya dalam tulisan yang saya ikutsertakan dalam kompetisi ini ;))
foto : VHRMedia
great job,anak muda!!!
BalasHapusmantap.......selamat yow
BalasHapusMasuk 20 besar saja sudah harus bangga lho. 20 dari 1.110 itu sudah luar biasa sekali! Oya, jangan kaget kalau banyak blogger yang masih menggunakan blog gratisan yang masuk 20 bahkan 100 besar. Sebab, para jurinya profesional, mereka hanya menilai tulisan, bukan yang lain. Kalau kontes-kontes blog yang selama ini saya ikuti, kebanyakan jurinya subjektif. Baru liat lamat blognya saja sudah gak mau baca posting. Payah kan?
BalasHapusanonim : yuuukkk, semoga ke depannya langkah kita selalu dimudahkan
BalasHapusmas andi : makasih, mas. saya masih harus belajar banyak dari sosok mas andi.
eko : benar sekali. pernah denger berita kayak gitu, kalo lomba nulis di blog ya yang dinilai tulisannya, kalo lomba web ya yang dinilai bagaimama web itu secara keseluruhan (tulisan, tampilan dan lainlain)
d^^b
BalasHapusemoticonnya penuh makna :D
BalasHapus