Bulan april, masih hangat hangatnya momen Kartini. Ibarat gorengan, selagi masih hangat terasa nikmat untuk disantap. Begitu juga dengan mahakarya dari Andrea Hirata dwilogi padang bulan. Memang bukan novel yang dikategorikan hangat karena baru keluar dari percetakan, tetapi hangat karena sosok wanita tangguh yang pas dengan perayaan Kartini, Enong namanya.
Dikisahkan Enong adalah seorang penambang Timah wanita pertama di Indonesia. Tangguh, pekerja keras, mandiri, dan kuat, begitu deskripsi yang cocok untuk Enong. Menjadi penambang Timah merupakan tanjakan yang ia tempuh untuk meraih cita-cita yang sebenarnya, inginpandai bercakap Inggris. Setelah ayahnya meninggal, tulang punggug keluarganya pindah ke bahu Enong. Itulah sebab mengapa gadis kelas enam SD ini mengamini jalan hidupnya sebagai wanita penambang timah.
Berbekal kamus Kamus Bahasa Inggris Satu Miliar Kata peninggalan terakhir dari ayahnya, Enong memperbanyak kosa kata Inggrisnya. Tak sedikit orang yang mengolok-olok, gadis udik belajar bahasa Inggris, lelucon paling lucu abad ini sepertinya. Bisa dihitung dengan jari orang yang mendukung cita-citanya. Tapi siapa sangka, Enong bisa mendapatkan beasiswa kursus bahasa Inggris. Enong tahu, umurnya akan menjadi tantangan paling besar karena dia harus bersaing dengan anak-anak muda.
Meraih mimpi memang tak semulus kain sutra. Semenjak ia dinikahkan oleh ibunya, ruang gerak Enong semakin sempit. Suami Enong seorang yang ringan tangan, banyak aturan, seperti diktator lah ia. Enong tetaplah Enong, wanita tegar yang tidak mudah menyerah.
Kesengsaraan bertubi-tubi yang ia terima itu merupakan potongan-potongan mozaik yang masih berserakan, yang tidak ada seorang pun tahu bagaimana potongan-potongan tersebut akan menyatu dalam satu garis takdir yang telah Tuhan rancang kepada pendulang timah tersebut. Tidak ada usaha yang sia-sia, buah manis hasil kerja keras Enong siap dipetik. Cita-cita Enong bukan sekedar mimpi lagi. Enong menjadi lulusan terbaik dari tempat kursus bahasa Inggris tersebut.
Dikisahkan Enong adalah seorang penambang Timah wanita pertama di Indonesia. Tangguh, pekerja keras, mandiri, dan kuat, begitu deskripsi yang cocok untuk Enong. Menjadi penambang Timah merupakan tanjakan yang ia tempuh untuk meraih cita-cita yang sebenarnya, inginpandai bercakap Inggris. Setelah ayahnya meninggal, tulang punggug keluarganya pindah ke bahu Enong. Itulah sebab mengapa gadis kelas enam SD ini mengamini jalan hidupnya sebagai wanita penambang timah.
Berbekal kamus Kamus Bahasa Inggris Satu Miliar Kata peninggalan terakhir dari ayahnya, Enong memperbanyak kosa kata Inggrisnya. Tak sedikit orang yang mengolok-olok, gadis udik belajar bahasa Inggris, lelucon paling lucu abad ini sepertinya. Bisa dihitung dengan jari orang yang mendukung cita-citanya. Tapi siapa sangka, Enong bisa mendapatkan beasiswa kursus bahasa Inggris. Enong tahu, umurnya akan menjadi tantangan paling besar karena dia harus bersaing dengan anak-anak muda.
Meraih mimpi memang tak semulus kain sutra. Semenjak ia dinikahkan oleh ibunya, ruang gerak Enong semakin sempit. Suami Enong seorang yang ringan tangan, banyak aturan, seperti diktator lah ia. Enong tetaplah Enong, wanita tegar yang tidak mudah menyerah.
Kesengsaraan bertubi-tubi yang ia terima itu merupakan potongan-potongan mozaik yang masih berserakan, yang tidak ada seorang pun tahu bagaimana potongan-potongan tersebut akan menyatu dalam satu garis takdir yang telah Tuhan rancang kepada pendulang timah tersebut. Tidak ada usaha yang sia-sia, buah manis hasil kerja keras Enong siap dipetik. Cita-cita Enong bukan sekedar mimpi lagi. Enong menjadi lulusan terbaik dari tempat kursus bahasa Inggris tersebut.
Baca cerita selengkapnya di bukunya Andrea Hirata, saya punya bukunya, boleh dipinjem kok :)
Judul Dwilogi Padang Bulan & Cinta di Dalam Gelas
Penulis Andrea Hirata
Penerbit Bentang Pustaka
Tanggal terbit Juni – 2010
pesen pertama kali........PINJAM....................
BalasHapusantre yang kedua yo ^^
BalasHapusketiga
BalasHapus:D
aku mau dong vee :(
BalasHapusall : waaahhh,bukunya sudah dibawa temen yang antri sejak duluuu.
BalasHapusjadi, mas andi urutan ketiga, mbak yuli keempat, muhtar kelima, dan nindi urutan keenam :)