Merindumu mungkin salah. Tapi hatiku melagukan itu setiap waktu. Hingga kuharap hujan deras menenggelamkanku, hanyutkanku sampai di depanmu. Hei, sejak kapan kita bisa memagari otak kita dengan papan ‘rasa rindu dilarang masuk’?
Memikirkanmu mungkin salah. Tapi otakku suka sekali melakukan itu. Semilir diantara penat, walau hatiku perlahan sakit terlumat. Sadar, betapa jauhnya dirimu untuk kudapat.
Mencemaskanmu mungkin salah. Tapi, aku akan menyesal jika tidak melakukannya.
Mengharapkanmu mungkin salah. Tapi aku tak peduli dengan itu.
Memikirkanmu mungkin salah. Tapi otakku suka sekali melakukan itu. Semilir diantara penat, walau hatiku perlahan sakit terlumat. Sadar, betapa jauhnya dirimu untuk kudapat.
Mencemaskanmu mungkin salah. Tapi, aku akan menyesal jika tidak melakukannya.
Mengharapkanmu mungkin salah. Tapi aku tak peduli dengan itu.
0 komentar:
Posting Komentar
lets talk !