Akhirnya ke Museum Affandi...

Benar, akhirnya saya bisa berkunjung ke Museum Affandi. Bangunan yang selama ini selalu saya pandangi dari kejauhan ketika saya melintasi Jalan Solo. Museum unik ini terletak di pusat kota Jogja, tepatnya di Jalan Laksda Adisucipto 167, di tepi barat sungat Gajahwong. Saya berkunjung ketika sudah berumur 22 tahun, padahal saya penduduk Jogja asli :)

Dengan harga tiket masuk 20.000 ribu rupiah, beruntung bagi yang masih berstatus sebagai mahasiswa atau pelajar hanya 10.000 ribu saja, kita bisa menikmati keindahan museum seluas 3500 meter persegi sepuaspuasnya. Saya berada di kawasan museum Affandi sampai tiga jam lho :D 

ohiya, ada yang belum mengenal Affandi ? Affandi adalah seorang pelukis ekspresionisme pertama di Indonesia. Affandi asli Cirebon dan akhirnya menetap di Jogja. Affandi menempuh pendidikan formal sampai kelas 2 SMA saja. Keahliannya dalam melukis tidak didapatkan dari kursus ataupun sekolah, namun beliau belajar secara ototidak.  Dan harga lukisan Affandi yang paling murah adalah 2,5 Milyar. Informasi ini langsung saya dapatkan dari pegawai museum yang sudah bekerja sejak museum ini dibuka pada tahun 1960. 

Dilihat dari kejauhan saja, bangunin ini tampak unik. Semua atap galeri didesain berbentuk pelepah daun pisang dengan semua tiang penyangga berasal dari kayu. Sebuah gerobak pun disulap menjadi kamar yang lengkap dengan dapur dan kamar mandi, tempat tinggal Affandi dan keluarganya.

salah satu spot favorit. naiklah dan lihat Jalan solo dari atas

Saya bukanlah orang yang mengerti seni, apalagi seni lukis. Walaupun demikian, saya bisa menikmati keindahan karyanya. Menyusuri museum Afandi pun ada alurnya. Mulai dari galeri satu hingga galeri lima lalu menuju ke studio gajahwong satu dan gajah wong dua. Galeri satu dan dua berisi pameran karya Affandi. Galeri satu berisi lukisan dengan cat minyak yang warna warni, galeri dua berisi lukisan dengan tinta hitam, corak hitam putih saja. Lukisan didalam galeri satu dan dua ini sudah tidak dijual. Dalam galeri satu pun berisi barang barang kesayangan Affandi, mulai dari mobil kesayangan hingga cerutu. Diantara galeri satu dan galeri dua terdapat makam Affandi dan istrinya. Galeri tiga berisi lukisan anak anaknya, Kartika dan Rukmini. Lukisan  Affandi dan anaknya banyak yang berlatar luar negeri. Lukisan tentang keindahan Paris, Belanda, Jerman, Jepang pun berhasil beliau goreskan. Melalui lukisannya pula, saya mengerti bahwa Afandi begitu mencintai istrinya. 

galeri satu, all about Affandi

Banyak tanda tanya di kepala saya yang alhamdulilah bisa tersalurkan berkat adanya bapak penjaga museum yang akhirnya malah mendampingi saya keliling museum dari galeri pertama hingga galeri ketiga. Thankyou pak ! Lewat bapak itu pula (malah lupa tidak tanya nama-red), saya mendapat cerita bagaimana cara Affandi melukis. Beliau melukis dengan jari tangannya, tidak menggunakan kuas. Ketika beliau melukis, beliau mempunyai asisten yang bertugas mengambilkan warna cat minyak yang dia ingin gunakan (ngerti maksud saya? - red) Waktu paling lama yang digunakan untuk melukis hanyalah satu jam saja. Dan cerita Bapak ini dibenarkan dengan video dokumenter yang bisa saya lihat di galeri tiga.


Galeri tiga, lukisan anak anak Affandi

Menuju studio Gajahwong satu, saya beruntung, bertemu dengan istri cucunya Affandi. Saya pun ngobrol berbagai macam seputar kehidupan Affandi dan keluarganya. Dan benar, beliau menceritakan mengapa Affandi punya istri dua (malah ngegosip) hehehe. Studio Gajahwong ini berisi lukisan dari cucu Affandi. Studio Gajahwong dua digunakan sebagai tempat belajar melukis bagi anak anak. Lukisan dalam studio ini masih dijual, pun yang berada di dalam galeri tiga. Ibu yang saya temui ini pun menceritakan harga dari lukisan yang berada dalam studio Gajahwong, yang ini harganya 45 juta mbak, yang itu harganya 17 juta mbak. hohoho Yang memberi harga lukisan ini suami saya mbak, saya hanya istri yang bertugas sebagai manajernya," ceritanya sambil tertawa.

Tak lengkap jika berkunjung ke suatu tempat tanpa membeli kenang kenangan. Kartu pos bergambarkan lukisan Affandi saya beli di art shop sebagai kenang kenangan. Pernak pernik, kaos dan buku berbau Affandi pun dijual disini. Dan bagi yang sudah lelah berkeliling Museum Affandi, bisa beristirahat sejenak di kafe loteng.

bagian dari kafe loteng
berawal dari status fesbuk dan akhirnya mendapat teman untuk jalan jalan. Thankyou mbak bekti yang sudah menemani perjalanan saya ke museum Affandi :)

2 komentar:

  1. pengen maen kesana... tapi blum s4 :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, masih banyak kesempatan untuk kesanaa :D
      insyallah gak menyesal, bagus kok :D

      Hapus

lets talk !

 
OH, GOOD DAY! © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Buy Dofollow Links! =) , Lastminutes and Ambien Side Effects