Kota Tua

Berada di ibukota selama dua bulan adalah kesempatan untuk mencari pengalamn sebanyakbanyaknya. Dan weekend pertama disini, saatnya kami akan menjelajah kota tua.  Berbekal referensi dari google dan didukung dengan modal tanya orang sebelum berangkat, akhirnya aku pun bisa pulang pergi dengan selamat :)

Angkutan Umum
Mengingat  belum begitu paham jalanan Jakarta dan wilayahnya, kami gak paham jalur angkutan umum disini (baca : tinggal di jogja 23 tahun aja juga gak hapal kok :p). Untuk menuju kawasan kota tua dengan angkutan umum ternyata sangat mudah dan murah. Jika berada di daerah rawamngun, naiklah metromini nomor 47  dengan tarif  3000 rupiah saja dan turunlah di stasiun buaran. Selama berada di metromini, barang bawaan harus dijaga dengan baik. Perjalanan dilanjutkan dengan naik commuter line atau kereta api listrik tujuan stasiun jakarta kota dengan harga tiket yang tidak berbeda, 3000 rupiah. Commuter line, angkutan umum yang sangat saya rekomendasikan ketika hendak jalan jalan keliling jakarta. Alasannya? murah, cepat, ber-AC,  aman dan ada gerbong khusus wanita :) Commuter line jurusan stasiun jakarta kota ini ada setiap 30 menit sekali. Sesampainya di stasiun jakarta kota, sampai juga pada tempat tujuan, kota tua.

Kota Tua
Keluar dari stasiun jakarta kota, langsung masuk ke terowongan penyeberangan, ikuti alurnya biar gak tersesat hehe. Keluar dari terowongan penyeberangan sudah tampak sederetan bangunan bersejarah batavia. Mulai dar museum Mandiri, museum Bank Indonesia, museum Fatahilah, cafe Batavia, museum Wayang, kampung pecinan, pelabuhan sunda kelapa, rumah akar, toko merah dan masih banyak lagi. Kami tidak mengunjungi semua tempat karena kami hanya jalan kaki saja. Sebenarnya, kawasan kota tua menyediakan persewaan sepeda seharga 30 - 60 ribu selama 1,5 jam yang bisa digunakan untuk berkeliling kawasan kota tua, jika berminat bisa dicoba. Namun, kami gak mencobanya dengan alesan berhemat haha. Kami hanya mengunjungi museum Mandiri, museum Bank Indonesia, museum Fatahillah, kantor pos, rumah akar, pasar kota tua dan mencoba cafe Batavia. Semua tempat tersebut gratis, kecuali cafe Batavia karena merupakan tempat makan.


Yang namanya museum pasti menceritakan sejaarah, pun juga dengan musem mandiri, bank Indonesia yang menceritakan sejarah keduanya. Museum mandiri masih dikemas dengan sangat kuno sedangkan musem bank Indonesia sangat modern. Keduanya apik, memanjakan mata dan bisa nambah ilmu juga :) Berjalan dari arah kedua museum ini, kami sampai pada sederetan pasar semacam sunmor disepanjang jalan munuju kantor pos dan museum Fatahillah.  Dihalaman yang sangat luas ini, ratusan orang pengunjung memadati. Heran juga sih kenapa kota tua yang sebenarnya biasa tapi ramainya minta ampun dan sering dipake buat prewedding -___-' Di kompleks ini banyak bangunan tua yang agak serem dan tidak terawat. Di lokasi ini ada cafe paling gaul dan paling kece, cafe Batavia. Tempat ini yang menguras kantong kami hahaha, makanya kami gak nyobain sepeda buat keliling karena uang udah kesedot di tempat ini hahahaha. Saran saya kalau mau berhemat bisa makan di indomaret point yang berada persis di samping cafe Batavia.Sampai sini saja perjalanan kami di kota tua  karena kaki sudah tidak bersahabat lagi, kami pun memutuskan pulang dengan angkutan umum yang sama. Untuk kota tua yang lebih baik lagi, sebaiknya kebersihan harap diperhatikan kembali sehingga pengunjung merasa nyaman untuk berlamalama bersantai di kota tua :)

1 komentar:

  1. kita harus lestarikan dan jaga peninggalan zaman dulu agar anak cucu kita tau akan sejarah bangsa Indonesia kita ini.

    rumah kpr

    BalasHapus

lets talk !

 
OH, GOOD DAY! © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Buy Dofollow Links! =) , Lastminutes and Ambien Side Effects